Home » » Perubahan Dalam Ujian Nasioanl 2014

Perubahan Dalam Ujian Nasioanl 2014

Written By Unknown on Sunday, December 1, 2013 | 7:27 PM

Ujian Nasional - Prosedur Operasional Standard (POS) atau panduan proses Ujian Nasional (UN) tingkat SMP serta SMA th. 2013/2014 ada pergantian penting yang mendasar. Perubahannya diisyaratkan mulai penggabungan jadwal UN Paket dan UN Resmi sampai menambahkan paket soal UN dari yang semula 4 paket jadi 20 paket.

" Tempo hari (18 Desember 2012, Red) pemerintah pusat ambil langkah persiapan awal dengan melakukan Rakornis perihal persiapan proses UN 2013/2014. Waktu itu di uraikan draft ( rencana, Red) POS perihal UN 2013/2014. Bila dipandang berisi, ke-2 hal semacam itu yang penting beralih, " ucap Kabid Pembinaan Pendidikan (Dikmen) SMP/SMA Disdik Kalimantan timur, H Asli Nuryadin, waktu terlibat perbincangan dengan wartawan di Samarinda, Rabu (26/12).

 Hal lain yang akan berubah pada UN 2013/2014 adalah nilai hasil UN akan terakomodir sebagai rekomendasi masuk ke Perguruan Tinggi (PT). Menurut dia, perubahan ini sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat yang menyayangkan nilai UN hanya sebagai penentu kelulusan saja, padahal untuk memperolehnya membutuhkan perjuangan, sehingga layak diakomodir dan dimanfaatkan untuk menempuh pendidikan lanjutan.

"Secara teknis, persoalan nilai UN ini menjadi kewenangan Dirjen Dikti (Pendidikan Tinggi) untuk mengaturnya. Karena itu, kita tunggu saja bagaimana hasilnya," timpal Asli Nuryadin.

Menurut dia, penyelenggaraan UN 2013/2014 sama seperti penyelenggaraan tahun sebelumya. Kecuali jika terdapat kekurangan, pada tahun 2013 ini dilengkapi. Salah satunya seperti pendistribusian soal ujian, perlu ditinjau ulang bagaimana yang terbaik.

"Banyak masukan dari Rakornis kemarin. Sebab, Rakornis juga dihadiri para rektor, para kepala dinas pendidikan dan pemerhati pendidikan seluruh Indonesia. Jadi, tinggal menunggu POS yang sudah diterbitkan secara sah pada Januari 2013," katanya seraya menyebut, jika sudah terbit secara formal akan segera dipublikasikan di Kaltim.

Begitu pula dengan standar kelulusan. Secara umum, menurut dia, tidak berubah seperti tahun sebelumnya. Hanya saja, ada penyesuaian dengan kurikulum baru 2013.

Terkait bertambahnya jumlah paket soal UN, ia mengaku akan melibatkan Disdik kabupaten/kota di Kaltim untuk mengajak sekolah-sekolah melatih peserta didiknya agar leluasa menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Salah satunya dengan membiasakan anak didik menggunakan LJK pada setiap penyelenggaraan ujian di sekolah.

" Kita mengharapkan, anak-anak didik bisa dilatih sedemikian rupa supaya leluasa menulis nomer peserta serta nomer paket soal ujian. Intinya disana. Karena, bila salah nomer paket soal ujiannya dapat menyebabkan fatal, " tukasnya seraya memberikan, untuk mensupport itu Disdik Kalimantan timur telah membagikan pertolongan scanner LJK sesuai sama standard UN untuk 19 sekolah di Kalimantan timur.

Asli Nuryadin mengharapkan pertolongan alat scanner itu bisa digunakan untuk eksperimen peserta didik sebelum saat hadapi Ujian Nasional. " Jadi, kita inginkan mulai ulangan harian dsb telah dibiasakan memakai LJK, " ujarnya.

0 comments:

Post a Comment